Foto ini kupersembahkan untuk saudara - saudariku di bantaran kali Code, serta sekawanan hewan ternak mereka.
Pemutihan adalah misi sederhana kami, dan pemutihan adalah visi kalian, wahai para penghuni istana megah bertahtakan matahari. Ketika kawan kami telah mendapatkan haknya secara instan dan gratis, kami masih harus menunggu lama dan serba tak pasti untuk kegratisan dan kepraktisan itu. Mudah, tinggal bayar sejuta’an rupiah, kami sudah mendapatkan apa yang kawan kami dapatkan itu sekarang juga. Tapi apa daya untuk makan dan menambal sepeda onthel pun kami sulit, apalagi membayar segitu hanya untuk pemutihan yang sudah dijanjikan gratis oleh para petinggi – petinggi nun jauh di sana, tapi tak kunjung juga kami rasakan, hanyalah ludah kental penuh kuning nikotin mereka yang dapat kami rasakan sampai saat ini.
Akta tanah kami yang masih bertuliskan aksara jawa ini telah berumur lebih dari umur bapak kami. Mungkin ketika cucu kami besok mencarinya dibawah kolong tempat tidur untuk diputihkan, akta itu sudah menjadi abu berikut jasad rayap – rayap pemakan kertas. Dan kami mohon wahai para penguasa, kami disini tidak untuk didengar, tapi kami disini untuk dilihat. Memaksa mata kalian untuk melihat dari setiap sudut kesakitan ini.
Bahkan rumah susun yang kalian bangun untuk kami tinggali bersama – sama dengan kawan kami itu tidak kami pakai. Kami memilih untuk tinggal di dalam rumah reot kami masing – masing. Ya, pastinya dengan sangat terpaksa kami melakukan itu, untuk membuka hati kalian tentang isi gumpalan kekecewaan kami selama ini. Kami hanya menuntut keadilan dan kesetaraan, bukan kenyamanan. Dan dengan enaknya dan tanpa rasa sungkan kawan kami tidur pulas di ruang – ruang nyaman rumah susun itu.
Tapi yasudahlah, biarkan aku memancing ikan di sungaiku ini. Biarkan anak – anakku bermain di sungaiku ini. Biarkan hewan – hewan ternakku mandi di sungaiku ini. Hanya rutinitas sederhana inilah yang membuatku tetap senang tinggal di bantaran kali Code ini.
Kami disini juga masih bisa tersenyum.
Beginipun sudah indah, apalagi.
No comments:
Post a Comment